Home Multimedia

Sabtu, 15 September 2018

Media Massa di Indonesia


Media Massa adalah suatu media yang ditujukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat secara luas. Media massa memiliki 4 fungsi utama (menurut UU No.40/1999 tentang Pers), yaitu untuk menghibur (entertain), mengedukasi (educate), memberi informasi (inform), dan pengawasan sosial (social control). Keempat fungsi media massa tersebut harusnya seimbang. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Kita ambil contoh langsung di Indonesia.



Saya ambil contoh dari media massa yang semua kalangan masyarakat dapat memilikinya, televisi. Dari daftar rating program TV tertinggi di Indonesia versi @rating_TV (update Agustus 2018), pada tingkat 20 tertinggi, semua diduduki oleh program sinetron dan hiburan. Ini artinya, masyarakat Indonesia sangat senang dengan program hiburan. Melihat akan hal ini, para pelaku pembuat media sosial menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh keuntungan. Mereka memperbanyak konten hiburan masyarakat di media massa. Entah itu baik maupun buruk, selama masyarakat senang, menurut pelaku media massa tidak akan apa-apa. Pelaku media massa juga tidak perlu repot-repot untuk memikirkan program lain karena masyarakat lebih suka dengan program hiburan.

Pada akhirnya, terjadi ketidak seimbangan fungsi media massa. Media massa yang ada di Indonesia terlalu berbobot di fungsi hiburan. Adapun program TV atau radio yang memiliki fungsi edukasi dan informasi, rating program-program itu kalah jauh dibanding dengan program hiburan. Akhirnya, pada pelaku media massa hanya dengan memberikan program hiburan, mereka bisa mendapatkan hati para pengguna media massa. Tidak perlu berpikir banyak-banyak tentang jenis program lainnya. Sehingga, media massa di Indonesia memiliki paham pragmatisme.

Paham pragmatisme merupakan paham yang sangat bertentangan dengan paham idealisme. Bila paham idealisme merupakan paham dimana ada sebuah cita-cita yang sangat tinggi sehingga perlu proses untuk mencapainya, paham pragmatis merupakan paham dimana ada sebuah manfaat dari sesuatu yang bisa dilakukan secara praktis.

Meskipun program-program televisi dan radio dikuasai oleh program hiburan, dilihat dari sisi idealisme, sebagian kecil pelaku media massa mulai ingin mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia dengan memberi program-program yang berkualitas dan berbeda dari sebelumnya. Hanya saja jumlahnya masih sedikit dan rating untuk program-program tersebut juga kecil.

Jujur, saya merasa prihatin akan media massa di Indonesia yang lebih mengarah ke paham pragmatis. Namun memang kenyataannya seperti itu. Kesimpulannya, masyarakat lebih suka akan program-program yang menghibur yang membuat para pelaku media massa lebih fokus untuk pembuatan program hiburan saja sehingga media massa di Indonesia dikatakan memiliki paham pragmatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar